Monday, January 29, 2007

Tolong, Jangan Hakimi ....

Baru-baru ini saya mendengar isu bahwa di Samarinda (gak tau di kota-kota lain, semoga enggak ada) ada suatu bentuk baru penyebaran virus HIV, yaitu penyebaran virus yang sengaja dilakukan oleh para penderita virus yang belum ada obatnya tersebut. Isunya mereka yang terkena virus HIV itu merasa disingkirkan dan diasing oleh masyarakat, yang menyebabkan mereka kecewa dan sakit hati sehingga menimbulkan dendam, akhirnya mereka malah berbalik menyerang masyarakat, dengan cara memasang jarum bekas suntikan dari tubuhnya, dan dipasang di tempat-tempat publik, seperti bioskop dan lainnya, dengan maksud bahwa orang yang terkena jarum tersebut akan tertular virus tersebut, mengerikan memang. Tapi yang lebih mengerikan lagi bersamaan dengan jarum tersebut mereka juga menyelipkan kertas bertuliskan: “Selamat Bergabung di Dunia Kami !!!” Dan katanya kejadian tersebut sudah menimpa anak-anak pelajar tingkat SMP dan SMU yang kebetulan nonton di bioskop tersebut.

Terlepas dari benar tidaknya isu tersebut, hal ini jelas merupakan peringatan bagi kita semua, ada baiknya bila kita lebih bisa menerima, menghormati serta menghargai mereka dan tidak perlu menghakimi apalagi memusuhi mereka. Mereka juga manusia, sama seperti kita, tidak ada bedanya, bukankah perkara hidup dan mati merupakan takdir dan misteri dari Sang Ilahi. Janganlah kita bunuh empati kita kepada mereka hanya karena suatu hal yang mereka sendiripun tidak menginginkannya.

Berikut ini saya rangkumkan
informasi yang berkaitan dengan HIV dan AIDS, kutipan dari beberapa sumber (depkes, www.afa.org.sg, dan wikipedia):

HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu sejenis virus yang bertindak dengan melemahkan dan memusnahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Virus HIV telah dikenal pasti sebagai virus yang menyebabkan AIDS.
Inilah rupa kuman HIV:

AIDS
AIDS adalah akronim dalam bahasa Inggris dari atau Acquired Immunodeficiency SyndromeAcquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, obatnya belum diketahui. Berbagai faktor yang mempengaruhi adalah kesehatan, fungsi kekebalan, layanan kesehatan, dan infeksi lain.
AIDS diperkirakan muncul di Afrika Sub-Sahara pada abad ke-20 dan sekarang menjadi wabah global.
Di negara-negara yang memiliki akses ke penanganan obat antiretroviral, tingkat kematian dan kejadian menurun. Namun, obat tersebut juga memiliki efek samping seperti lipodystrophy, dyslipidaemia, dan penolakan insulin.
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Gejala dan tanda-tanda AIDS
Menurut CDC (Center for Diseases Control and revention) Atlanta, AS, biasanya dimulai dengan demam 100,4 derajat Fahrenheit atau 38 derajat Celcius. Demam kadang-kadang disertai menggigil, sakit kepala dan perasaan lesu, serta nyeri tubuh. Pada awal penyakit mungkin terjadi gangguan pernafasan ringan. Setelah tiga sampai tujuh hari, penderita mungkin mengalami batuk kering tidak berdahak yang lama kelamaan menimbulkan kekurangan oksigen dalam darah. 10 - 20 % penderita memerlukan nafas bantuan mengunakan alat bantu nafas (ventilator).

HIV/AIDS tidak menular karena :
  • Makan, minum bersama
  • Memakai peralatan makan/minum mereka
  • Bersentuhan, berjabat tangan
  • Berpelukan, berciuman
  • Hidup serumah
  • Menggunakan wc/toilet bersama
  • Berenang bersama
  • Bergantian pakaian, handuk, saputangan
  • Hubungan sosial lainnya
  • Gigitan serangga
  • HIV tidak mudah menular
Apakah seorang pengidap HIV dapat dibedakan dari orang lainnya ?
Tidak! Seorang pengidap HIV terlihat biasa saja seperti halnya orang lain karena tak menunjukkan gejala klinis. Hal ini bisa terjadi selama 5-10 tahun.

Apakah seorang pengidap HIV dapat menularkan dan siapa saja yang dapat tertular ?
Walaupun pengidap HIV belum menunjukkan gejala sudah dapat menularkan kepada orang lain. Siapa saja dapat tertular melalui cara tertentu, tak peduli kebangsaan, ras, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, kelas ekonomi maupun orientasi seksualnya.

Bagaimana mengurangi resiko tertular HIV/AIDS?
Anda dapat menjaga diri sendiri dan orang-orang kesayangan anda dari serangan HIV/AIDS dengan beberapa cara:
  • Hubungan seksual hanya dengan pasangan nikah anda, dan menghindari hubungan seksual di luar nikah.
  • Jauhi hubungan seksual secara sodomi (melalui lubang dubur).
  • Jauhi hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada alat kelamin dan hindarkan penggunaan alat-alat tertentu saat berhubungan seksual yang mungkin akan menimbulkan luka .
  • Jauhi penyalahgunaan narkoba, terutama melalui suntikan bersama.
  • Jangan gunakan pisau cukur, gunting kuku atau sikat milik orang lain, karena alat-alat tersebut mungkin mengandung butir-butir darah penghidap HIV
  • Mengadakan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah anda mengidap HIV atau tidak
  • Mendidik dan membimbing orang-orang kesayangan anda tentang HIV/AIDS.

2 comments: