Monday, December 25, 2006

"Gelasku Masih Kosong..."

.....

Senja itu, ia berdiri di tepi sebuah danau yang jernih, dan cahaya bulan menerangi suasana disekitarnya, seakan memberikan efek magis dalam keheningannya. Bulan memantulkan cahayanya melalui kejernihan danau itu, dan menciptakan sebuah cermin yang membuatnya terpana. Lelaki muda itu termenung dengan sorot mata tajam memandang bayangannya.
"Ingat, engkau adalah apa yang ada dipikiranmu, tataplah bayanganmu, ciptakanlah ia melalui keinginan dan impianmu. Jangan pernah melihat dirimu dari cermin orang lain. Engkau mungkin akan terkejut bahwa seluruh semesta akan bersekutu mendukungmu, memberikan semua energinya untuk menciptakan bayangan itu. Impianmu adalah embrio dari realitamu. Bukankah segala sesuatu di bumi pertama kali diciptakan melalui imajinasi dan impian kemudian menjelma menjadi kenyataan."
Kini ia bingung, apakah ia harus percaya begitu saja kata-kata laki-laki yang baru semalam ia kenal.
Dalam hati ia berkata, "Gelasku masih kosong, wahai Sang Maha Bijaksana, kumohon Engkau bersedia mengisinya dengan tetes-tetes kebijaksanaan dalam kerahmatan-Mu melalui tangan-tangan manusia mulia penghuni bumi yang memang Engkau ciptakan untuk menjadi penuntun jalan bagi manusia lainnya. Hingga aku bisa kembali kepada-Mu dengan jiwa yang tenang lagi diridhoi."

------

No comments: