Tuesday, February 6, 2007

FROM JOGJA TO BORNEO

......
Jangan kau takut pada gelap malam
Bulan dan bintang semuanya teman
Tembok tua tikus-tikus liar
Iringi langkah kita menembus malam

Mari... Sini... berkumpul kawan
Dansa... Dansa... sambil tertawa

Di Sayidan, di jalanan
Angkat sekali lagi gelasmu kawan
Di Sayidan, di jalanan
Tuangkan air kedamaian
......
(sepenggal lagu: "Di Sayidan", By: Shaggydog)

Agustus 2004, laki-laki itu berhasil menyelesaikan studi sarjananya, yang mewakili harapan sang orang tua di kampung halaman, tapi dia hanya bisa tersenyum tanpa ekspresi. Dalam hati dia berkata, “ Hari ini, apakah aku masih patut berbangga menyandang gelar ini, sementara langkah kaki gak tau harus kemana…. Ah, yang terpenting aku sudah bisa mewujudkan harapan orang tua.” Dalam hitungan hari, statusnya berubah, dari seorang mahasiswa menjadi seorang pengangguran…

Waktu berjalan, dan berkumpullah tiga orang pemuda asal Prabumulih, sering menghabiskan malam bersama, kadang di rumah kontrakan yang entah kenapa dikasih nama base camp, kadang di jalanan di pelantaran Malioboro. Menghabiskan malam-malam bersama para komunitas Clasical (sebuah komunitas musisi jalanan Malioboro, lengkap dengan segala alat musiknya seperti sebuah band, yang beranggotakan mayoritas orang-orang yang berbahasa Palembang), selalu diisi dengan tuangan air berasa buah-buahan yang bisa membawa damai walau sesaat…

Saat otak bukan lagi menciptakan sebuah nalar, masih dalam pengaruh sensasi tinggi dalam buaian awan, mereka berencana membuat sebuah petualangan baru di sebuah pulau bernama Kalimantan untuk mencari suatu hal, entah itu jati diri, entah itu jalan hidup atau apalah, aku gak tau pasti… Petualangan dengan hanya bermodalkan keberanian jiwa perantau yang diwariskan oleh para moyang di kampung dan berharap mendapat sedikit keberuntungan, sempat terpikir bahwa itu adalah sebuah gagasan yang konyol, tapi terjalani juga.

Dan di sinilah aku berada sekarang, sendirian, berkawan sepi, bertahan, walau teman telah berlalu kembali ke peraduan tanah kelahiran... Bertahan dengan menyatukan keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik, selebihnya aku pasrahkan segala urusan kepada-Nya, karena Dia-lah yang maha mempunyai kehidupan ini. Apabila kita mendekatkan diri kepada-Nya maka Dia akan dekat, dan apabila kita menjauhkan diri dari-Nya maka Dia akan menjauh.
Ah, hidup adalah sebuah perjalanan sementara saja, hanya sekedar menumpang berhenti sebentar untuk mengumpulkan bekal bagi sebuah perjalanan selanjutnya yang abadi..
...

4 comments:

Anonymous said...

alhamdulillah atuh bisa ada dikalimantan, klu tetap dijawa mgkn tetap ikut arus transmigrasi hehehe:)

sy juga bukan asli sangatta, tp i do love to live in site:)

sy link blognya ya...

unai said...

selalu indah kata yang kau rangkai, dan lagi..tentang kenangan .

deMARIOholics said...

Rien : aku juga suka tinggal disini, gampang cari duit segampang menghabiskannya..hehehehe....:D

Mbak Unai : Kenangan adalah tempat aku mengintip sebentar ke jalan yang telah terlewati, mencoba mencari hikmah.., untuk kemudian mensyukuri hari ini sehingga bisa membuat rencana matang bagi masa depan :)

Anonymous said...

Yes, I understand you. In it something is also thought excellent, agree with you.