Saturday, July 21, 2007

ILUSI

Hai malam… Hari ini begitu mendung dan kulihat engkau tampak muram. Apa yang membuatmu begitu duka, sabarlah…. Esok, pagi kan menghapus jejakmu. Buanglah raut dukamu, bergembiralah jangan perlihatkan romantisme kesedihanmu. Bergabunglah di sini, kita berjalan bersama angin untuk memeluk awan.

Lepas sudah bayangmu, dan aku melangkah sendiri. Hangat keindahan bersamamu ternyata hanya sebuah ilusi, tolong jangan kau ungkit lagi kisah itu. Aku tahu engkau lelah dan terlalu indah untuk meninggalkan keanggunan pada hidupmu.

Kembali ke kota ini, mengembara di hutan hijau dan menunggu hari terlewati dalam aliran sungai-sungai anggur nan wangi. Ohh.. terasa biru sekali aroma kegetiran dalam bisunya hati ini. Tak ada kata yang kutinggalkan untukmu, hanya kuharap engkau mengerti rindunya hati ini. Pesonamu adalah abadi dan kekerdilan jiwaku adalah sebuah penghalang akan sebuah asa untuk bersama selalu denganmu. Tak ada tawa juga air mata di perpisahan itu, tapi yakinlah hati ini terasa tersayat, ada kecewa yang dalam dan itu lah sang penghancur hatiku.

Ketika kulihat rona indah kulit wajahmu, aku tahu engkau sang bidadari itu, dan akulah sang pengagummu, tolong jangan engkau sangkal itu. Hatiku hanya akan hancur. Tak bersisa kini, hampa sudah dunia yang penuh kesentimentilan ini.

Iya, kita terjatuh adalah hanya sebuah proses untuk mengetahui bahwa kita akan berjalan tegak pada saatnya.

No comments: