Entah knapa aku selalu merasa dia bukan untukku, menyadari bahwa semua itu hanyalah omong kosong belaka terkadang sangat menyesakkan dada. Kesabaran teruji, bukan, aku rasa bukan itu inti dari segalanya. Ketika kulihat di pagi hari cerah itu, dihiasi dengan deru mesin sebuah vespa seorang lelaki pekerja yang dibelakangnya membonceng seorang perempuan bersahaja dengan seragam sederhananya, terlihat jelas dekapan cinta itu pada lengan tangannya di perut lelaki itu. Dekapan itu menyiratkan sebuah rasa cinta, dimana ia percayakan segalanya kepada sang suami tercinta... Ya, mereka begitu bahagia, walau rutinitas itu setiap hari mereka lakukan kecuali di hari libur. Sepasang suami istri, bahagia bersama di atas roda dua sang vespa tua. Sang suami begitu berbakti mengantar sang istri ke tempat kerja sebelum kemudian dia berangkat ke tempat kerjanya juga.. Ah pagi yang indah melihat senyum cinta mereka... Aku iri, iri sekali. Kapankah aku bisa merasakan kebahagiaan seperti kebahagiaan mereka. Sekali ini aku terdengar sangat menyedihkan, hidup kok hanya melingkar pada satu lingkaran yang itu-itu saja.. Puiihhh ini lah nasib seorang laki-laki bujangan yang terlalu dibutakan oleh dunianya sendiri, yang kamar tidurnya selalu berantakan, yang isi dompetnya gak pernah lebih dari dua lembaran uang kertas, yang otaknya selalu memikirkan betapa seksinya cewek itu, yang setiap hari selalu bermimpi menjadi Brad Pitt hanya supaya bisa merasakan bibir sensualnya Angelina Jolie...... Ih menyedihkan banget, tapi inilah hidupku yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment